Pagi itu kutawarkan
Berdua tuk menyerta
Susah payah berusaha hingga tiba masa
Sesiapnya beranjak,
Pecahlah sebuah seteru
Oleh sebab sebiji kembang gula
Ibunda muram, urunglah kesertaan
Diiringi raung tangis kekecewaan
Bukankah kadang kau temukan yang serupa, Kawan?
Ketika hilang kesempatan agung
Saat raib indah pemandangan gunung
Hanya sebab remeh temeh tikai
Berebut sebiji kembang gula
