Saya terlupa kapan pastinya kami memulai forum pagi sebagai forum keluarga rutin di rumah. Yang jelas kami menyadarinya penting setelah memulai home education dengan lebih serius. Mulanya kami berforum dengan menggunakan buku hadits shahih Bukhari sebagai media belajar bersama. Tiap hari kami membahas satu hadis untuk dimaknai dan diambil ibrohnya. Sampai tiba masanya hadis-hadis yang memungkinkan untuk dibahas bersama anak-anak habis, kami memutuskan untuk untuk berganti tema.
Muncullah gagasan untuk membahas kisah sirah sahabat Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam, sebagai strategi kami untuk belajar Islam secara lebih menyeluruh. Jika siroh Nabawiyah sudah sering dibaca baik secara mandiri maupun bersama, maka sirah sahabat sungguh sangat melengkapi sirah nabi. Kita bisa melihat perjalanan dakwah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam secara utuh dan menyeluruh melalui berbagai perspektif. Sudut pandang dari kisah masing-masing sahabat yang berbeda latar belakang, berbeda pengalaman, serta keunikan kisah hidupnya selama berinteraksi dengan Rasulullah dan dakwah Islam, memberikan warna lebih komplit dari runtutan peristiwa hidup Rasulullah yang sudah kita ulang-ulang dan kita hafalkan.
Ramadan ini kami membuka forum pagi yang sudah biasa kami lakukan untuk umum. Biasanya setiap subuh di bulan Ramadan forum pagi justru kami liburkan. Si Ayah rutin terjadwal memenuhi panggilan ceramah dari masjid ke masjid jadwal subuh. Otomatis forum pagi bergeser menjadi program safari subuh bersama sejak hari pertama hingga hari ke-20 Ramadhan. Di 10 hari terakhir, biasanya kami itikaf bersama sehingga forum pagi otomatis tergantikan dengan kajian rutin i’tikaf di masjid yang kami tinggali.
Ramadan ini kami full stay di rumah untuk mencegah peredaran wabah Corona. Jadilah kami memutuskan forum pagi dibuka untuk umum, dengan pembahasan melanjutkan kajian sirah sahabat sebelumnya. Kami memulai dengan kisah Abu Darda, sahabat ke-27 yang kami kaji kisahnya. Format kajiannya simple. Masing-masing perjalanan hidup sahabat dipotong-potong fragmen peristiwa nya lalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Bahasanya adalah bahasa ‘pertengahan’ yang sebisa mungkin diterima oleh anak-anak. Situasinya pun lebih ke situasi non formal sehingga tetap membuat anak-anak nyaman dan nyambung dengan forum. Alhasil, 1 kisah sahabat bisa dibagi-bagi menjadi beberapa episode secara bersambung.
Beberapa kawan bertanya, bagaimana caranya bisa konsisten untuk menjalankan forum keluarga? Bagaimana cara memilih tema yang sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga? Bagaimana cara mengemas agar forum keluarga tetap efektif dalam format yang simple? Serta bagaimana mengakomodir anak-anak dengan tahap perkembangan yang berbeda-beda untuk tetap engage dalam forum?
Jika Anda memiliki pertanyaan yang sama, stay tuned yaa…Akan kita bahas di kesempatan lainnya, hehehe.
(To be continued)