Karena sudah terlanjur merilis judul tips merancang forum keluarga yang kita banget sekitar dua hari lalu, maka mari kita lanjutkan pembahasannya. Hehehe
Beberapa menyepelekan family forum atau forum keluarga sebagai sesuatu yang, ah, tidak penting-penting amat. Toh setiap hari sudah berinteraksi dengan keluarga, pikirnya. Sementara itu pada titik ekstrem lainnya, sebagian orang menganggap family forum sebagai sebuah momok menyeramkan. Ibarat sesuatu yang terlalu serius sehingga sulit direalisasikan.
Kami mengambil pertengahannya. Pada aspek tujuan forum keluarga haruslah memiliki tujuan yang serius. Sedangkan pada praktiknya, forum ini tentulah perlu dikemas dengan santai dan ringan. Tujuan forum keluarga hendaknya menyentuh pada hal-hal yang mendasar, prinsip, bernilai, dan berjangka panjang. Tidak hanya dunia bahkan sampai ke akhirat. Ketika salah satu tugas kepala keluarga adalah menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka, maka forum keluarga perlulah didesain dalam kerangka itu.
Forum keluarga dapat dikemas dalam bentuk taklim atau forum belajar bersama. Forum belajar ini bisa dengan cara mendatangkan guru untuk disimak bersama, bisa juga dengan mengoptimalkan resource internal keluarga sebagai “guru” satu sama lain. Pilihlah satu rujukan untuk dibahas bersama sebagai pendukung kurikulum belajar keluarga. Tema dan bobot buku bisa disesuaikan dengan resource yang dimiliki dan karakteristik audiens dalam keluarga itu sendiri. Berdasarkan pengalaman, kami pernah membahas hadits dalam sahih Bukhari dan sekarang dilanjutkan dengan Sirah Nabawiyah dan Sirah Sahabat. Beberapa keluarga mengemasnya lebih ringan, misalnya, dengan membacakan cerita (baik fiktif maupun nyata) di dalam forum lalu mengambil ibrah dari kisah tersebut bersama-sama.
Forum keluarga dapat pula dikemas dalam bentuk musyawarah. Musyawarah ini dalam artian di dalam forum ada sesuatu yang dibahas bersama. Konten musyawarah dapat berupa pembahasan suatu masalah bersama, perencanaan agenda keluarga, monitoring agenda masing-masing anggota keluarga, evaluasi, rencana pengembangan dan sebagainya. Meski disebut musyawarah bisa jadi yang dibahas hal-hal sederhana. Pernah salah satu isi forum kami adalah sharing oleh semua anggota tentang perbuatan baik apa saja yang dilakukan pada hari itu. Meski formatnya cerita, pada dasarnya nya forum tersebut bermuatan perencanaan dan evaluasi aktivitas. Adanya forum tersebut menanamkan mindset untuk merencanakan perbuatan baik di hari esok berdasarkan evaluasi perbuatan baik pada hari sebelumnya.
Forum keluarga dapat juga berupa kombinasi antara keduanya. Seperti yang kami lakukan sekarang, setiap pagi selain adanya forum ta’lim kajian sirah, di bagian selanjutnya ada pembahasan tentang evaluasi kegiatan dan perencanaan kegiatan sesudahnya. Saat ini jika ada persoalan tertentu, anak-anak juga sudah mulai dapat dilibatkan untuk mengambil keputusan bersama.
Setidaknya tiga hal tersebut yang dapat saya petakan mengenai praktik forum keluarga. Akan tetapi di sini, saya juga ingin menegaskan bahwa pada dasarnya tidak ada format ideal dari forum keluarga. Tiap kondisi yang berbeda memiliki konsekuensi kebutuhan desain forum yang berbeda pula. Jangankan beda keluarga. Berdasarkan pengalaman, bahkan sama-sama di keluarga kami saja, beda waktu dan kondisi, menempatkan kami pada pilihan-pilihan forum yang berbeda.
Maka, untuk memilih jenis dan bentuk forum yang paling pas untuk keluarga Anda, perlu banyak-banyak digali dulu. Bagaimana kondisi dan kebutuhan keluarga Anda? Mengapa penting untuk mengadakan di keluarga? Resource apa saja yang dimiliki? Forum seperti apa yang membahagiakan? Jika beberapa pertanyaan tersebut dan serupa ya terjawab, selamat! Anda sudah separuh jalan menemukan forum keluarga yang…. “Keluarga Anda Banget”.